Cerita Horor By Admin
Eps 5 : Mendaki
Teman dari temanku pernah menceritakan ini. Apabila kau
berniat mendaki suatu gunung di negara ini. Pada hari jum’at tanggal 13, di
setiap bulan manapun. Semisal ada yang berucap “Tolong!” tiga kali maka kau
tidak boleh mencarinya.
Cerita ini diceritakan oleh teman dari temanku saat mereka
baru saja pulang dari pendakian malam hari. Hari itu cuaca malam sangat bagus
dan hampir tidak ada awan. Bulan pun bersinar cerah dengan bebintangan bertebaran
dimana-mana.
Teman dan temanku. Namanya Rakhel, berangkat dari basecamp
jam 8 malam bersama rombongan agar dapat sampai ke puncak sebelum matahari
terbit. Mereka memilih jalur yang paling dekat dikarenakan mereka telat
berangkat beberapa jam. Karena Rakhel sudah berulang kali mendaki gunung, dia
dianggap sebagai orang paling senior dalam pendakian.
Singkat cerita, Setegah perjalanan terlewati. Saat jam sudah
menunjukkan pukul 10 malam, mereka mendirikan tenda untuk bermalam dan berniat
melanjutkan perjalanan jam 2 pagi.
Rakhel yang kala itu harus memandu beberapa pemula awalnya menasehati
mereka untuk hati-hati dan tidak macam-macam saat berada di gunung.
“Pokoknya. Jangan macam-macam disini. Jalur pendakian sangat
rawan di malam hari.” Nasehat Rakhel kepada yang lain. Diikuti anggukan
mengerti oleh rombongannya.
Menghemat tenaga, mereka pun beristirahat menunggu jam 2 pagi
untuk melanjutkan perjalanan.
Jam 1:45 mereka berkemas dan bersiap melanjutkan perjalanan.
Awalnya sih, Rakhel merasa tidak ada yang kurang. Namun saat dia sudah selesai
merapikan tenda, dia dikagetkan oleh salah satu temannya yang pemula, karena
orang itu mengaku bahwa dia mendengar teriakan minta tolong dari semak-semak
saat dia pergi kencing tadi.
“...ada yang berucap Tolong.”
“Ah serius?” tanya Rakhel.
Temannya itu mengangguk.
“Dari teriakannya, sepertinya perempuan.” Ujar temannya.
Karena masih ada waktu 15 menit sebelum jadwal melanjutkan
perjalanan. Mereka berdua pun memutuskan untuk memeriksa tempat yang
ditunjukkan teman Rakhel itu.
“Disekitar sini.” teman Rakhel menunjuk area disekitar semak
semak tempat dia kencing. Jarak yang ditempuh sekitar 10 menit dari titik
tenda.
Rakhel pun terdiam. Mencoba melirik sekitar.
“Kau yakin?” tanya Rakhel.
Temannya itu mengangguk.
“Ya.. Aku yakin sekali dia berucap Tolong.” Sahut temannya
itu khawatir.
Dikeadaan yang gelap seperti ini, Rakhel mulai merasa
paranoid. Dia memikirkan seorang pendaki yang kemungkinan mendaki seorang diri
tanpa pemandu yang tersesat kemudian terluka.
“Ouyyyyy!!!” Teriak Rakhel, mencoba menarik perhatian orang
yang katanya didengar oleh temannya itu.
Hening.
“Ouuuyyy!!!” Teriak Rakhel lagi.
Rakhel melakukan panggilan beberapa kali bahkan dia sengaja
semakin mengeraskan suaranya untuk memanggil. Namun sayang sekeras apapun dia
berteriak, dia tidak mendapat jawaban.
Pada akhirnya, dia mulai meragukan kesaksian temannya.
“Hei, Kau yakin ada yang meminta tolong?” tanya Rakhel.
Jeda beberapa saat sebelum temannya itu menjawab.
“Benar kok. Ada yang berucap tolong.” Jawab temannya.
.
Di detik itulah Rakhel menyadari ada yang aneh. Tunggu. Suara temannya itu kok berubah?
Dengan reflek, dia menoleh ke tempat temannya berdiri. Disaat
itulah lutut Rakhel langsung lemas. Dia menatap sosok asing di depannya.
Perawakannya lusuh, rambutnya panjang. Dan wajahnya bolong.
Itu bukan temannya!
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Cerita Horor Pengantar Tidur Eps 5 : “Mendaki”"
Post a Comment