“Jika kau
melanggar aturan masyarakat, Kau dikirm ke penjara. Jika kau melanggar aturan
penjara, kau dikirim ke Alcatraz.”
Itu adalah kutipan yang akan kita lihat saat
membahas perihal penjara Alcatraz. Penjara
yang dikenal dengan nama ‘The Rock’ itu adalah penjara yang dibangun di sebuah
pulau isolasi di lepas pantai San Fransisco.
Lantas apa yang
istimewa dari penjara ini? Pada zamannya, penjara ini merupakan penjara yang
paling aman yang penah dibuat. Pasalnya penjara ini berdiri di sebuah pulau
karang yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pesisir pantai San Francisco.
Dikelilingi perairan dalam yang (katanya) airnya sedingin es. Sehingga
satu-satunya akses untuk ke penjara ini hanyalah dengan menaiki sebuah perahu
milik petugas penjara. Karena tingkat keamanan yang luar biasa itu, penjara ini
memegang predikat ‘The Most Secure Prison
on Earth’ atau penjara paling aman yang pernah ada di bumi.
Namun sayangnya,
gelar tersebut tidak bertahan selamanya.
Di sini, kita akan
membahas pelarian paling legendaris sekelompok narapidana yang kabur dari
penjara paling aman di dunia ini. Hm, bahasan yang sangat menjanjikan ya?
(Dari Kiri ke kanan)
Siapakah para narapidana yang merencanakan pelarian tersebut?
Kelompok itu terdiri dari empat orang.
- John William Anglin (ditangkap karena terjerat kasus perampokan)
- Clearence Anglin (Saudara kandung dari John William. Ironisnya, mereka tertangkap karena melakukan perampokan bersama)
- Frank Morris (Sudah terlalu sering keluar masuk penjara karena berbagai macam hal, hingga pada akhirnya dia dipindahkan ke Alcatraz)
- Allen West (terjerat kasus gembong pencurian mobil dan spare part)
Bisa dikatakan bahwasanya rencana pelarian mereka merupakan
rencana yang bisa dibilang jenius. Pasalnya, para penjaga dan sipir penjara
tidak ada yang menyadari apa yang terjadi sampai mereka sudah benar benar kabur
dari Alcatraz.
Pelarian mereka akan saya bagi menjadi Empat Fase
FASE 1 : IDE GILA
Yang pertama
mencetuskan ide untuk kabur dari penjara adalah Allen West pada awal tahun 1960.
Dia kala itu menemui Frank Morris
dan mengatakan bahwa lubang ventilasi besi di sell nya cukup rapuh untuk di
jebol apabila beton di sekitarnya digali sedikit. Dia berasumsi bahwa setiap
sell penjara nampak sama saja karena memang bentuk konstruksinya yang identik.
Jadi pada dasarnya, setiap ventilasi bisa dijebol. Dia berteori bahwa ruang
dibalik lubang ventilasi adalah lorong sempit tempat jalur pipa yang bisa
menuntun mereka ke atap.
Frank Morris tentu
saja tidak bisa percaya begitu saja. Oleh karena it, untuk membuktikan
teorinya, Allen West pun mengajukan diri untuk bekerja di kru maintenance
penjara agar dia bisa melihat cetak biru bangunan Alcatraz.
Saat sudah
dipastikan, Frank Morris pun menyetujui dan mereka pun mulai berdiskusi. Mengajak John
William Anglin dan Clearence Anglin
untuk ikut serta, mereka mulai menyusun berbagai rencana untuk pelarian. Sell
penjara Frank dan Allen yang berjajar membuat mereka mudah untuk berdiskusi,
sehingga tidak memerlukan waktu lama sampai mereka menemukan rencana yang tepat
untuk kabur.
FASE 2 : RENCANA DAN TIPU
MUSLIHAT
Rencana yang
mereka susun memang tidak se badass
film Death Race yang mana tokoh utama kabur dari penjara dengan cara menembaki
gerbang depan dengan mobil mustang bersenjata penuh. Dalam kasus Alcatraz,
mereka harus memastikan mereka keluar secara diam-diam dan tidak terihat.
Itulah kenapa muncul ide seperti ini :
Membongkar ventilasi
Dalam catatan
disebutkan bahwa mereka menggunakan sendok untuk menggali beton. Mereka merusak
pondasi di samping ventilasi agar ventilasi tersebut bisa dicopot dan memberi
mereka lubang yang setidaknya cukup untuk badan mereka lewat.
Membuat perahu karet dari jas hujan.
Ini adalah upaya
mereka untuk mensiasati permasalahan geografis Alcatraz yang berada di tengah
laut. Mereka membuat peahu karet yang dibuat dari beberapa jas hujan yang
mereka curi dari bagian maintenance. Dalam catatan ddisebutkan bahwa perahu
karet dan pelampung ini mereka buat secara diam-diam dengan menjahitnya dan
memanaskannya menggunakan pipa uap.
Membuat tiruan kepala manusia
Bagian ini memang
sangat tidak bisa dipercaya. Pasalnya untuk mengeksekusi rencana kabur mereka,
mereka dengan sengaja mebuat tiruan kepala manusia yang dibuat dari bahan
campuran kertas koran, sabun dan remahan beton ventilasi. Kepala manusia ini
dibuat sedemikian rupa bahkan saking niatnya mereka mengecat dan menempelkan
rambut untuk tiruan kepala itu (Cleearence kebetulan ditugaskan bekerja di
bagian barber atau potong rambut sehingga dia bisa mendapat akses rambut dengan
mudah).
FASE 3 : EKSEKUSI
Persiapan yang
panjang itu pada akhirnya dieksekusi juga. Mereka sengaja memilih waktu kabur
di malam hari untuk memastikan keberhasilan. Memang, ventilasi yang mereka
jebol mereka tutupi dengan ventilasi buatan yang mereka buat dari bahan serupa
yang meereka gunakan untuk membuat kepala buatan. Bahkan mereka juga menutupi
bagian yang mereka jebol itu dengan instrumen alat musik (yang permohonan
penyediaannya mereka ajukan dan di setujui oleh sipir penjara).
Eksekusi rencana
dimulai dengan mereka menempatkan kepala buatan di kasur dalam posisi tidur.
Menutupi sebagian dengan selimut agar terkesan mereka lah yang sedang tertidur.
Saat petuas yang berlalu lalang sudah tidak kelihatan, mereka menyelinap dari
lubang yang mereka buat dan langsung menuju atap. Sayangnya, Allen West (sang pelopor rencana) malah
tidak pernah berhasil kabur dikarenakan ada masalah di ventilasinya sehingga
dia tidak bisa lewat. Pada akhirnya, dia ditinggalkan.
Teori menyebutkan
bahwa Frank Morris, John William dan Clearence naik memanjat pipa, keluar dari
bagian atas bangunan lalu dilanjutkan dengan memanjat pagar dan langsung menuju
pesisir. Setelahnya, mereka tidak pernah terlihat lagi.
Petugas penjara
menyadari mereka hilang dipagi harinya, saat seorang petugas membangunkan Frank
Morris namun ‘kepala’ nya malah menggelinding dari kasur.
FASE 4 : PENCARIAN
Upaya pencarian mereka bertiga tidak membuahkan hasil. Hingga
pada akhirnya sipir penjara menyimpulkan bahwa mereka tenggelam (mengingat arus
yang kuat dan jarak yang jauh dari Alcatraz menuju pesisir San Fransisco).
Meskipun begitu, tidak ada bukti yang mendukung teori tersebut. Pasalnya, jasad
mereka tidak pernah ditemukan.
Disisi lain, beberapa bulan kemudian pelampung buatan yang
diyakini milik para narapidana ditemukan mengapung di perairan tak jauh dari
pulau Alcatraz. Hal ini menguatkan perspektif bahwa para narapidana tenggelam
terkena hipotermia dan jasadnya berada di dasar laut.
Kasus ini pun ditutup.
SURAT MISTERIUS
50 tahun berlalu
semenjak kejadian itu. Dan secara tidak disangka, FBI memutuskan untuk membuka
kembali kasus Alcatraz. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa mereka menerima
surat dari seorang yang mengaku sebagai John William Anglin.
Dalam sepucuk
surat tersebut disebutkan bahwa pengirim merupakan satu dari tiga narapidana
yang kabur dari Alcatraz pada tahun 1962. Umurnya sekarang 83 tahun dan tinggal
di selatan California. Dia mengaku sudah lemas karena mengidap kanker. Hal yang
menyebabkani FBI mantap membuka kembali kasus Alcatraz adalah karena beberapa
detail yang ditulis dalam sudat tersebut.
"Frank meninggal dan dikuburkan di Alexandria dengan
nama lain. Sedangkan saudara saya meninggal pada tahun 2011.” Ujar pengirim dalam suratnya.
Sebenarnya, “The Greatest Prison Escape Ever” ini pernah
difilmkan pada zaman bahuela. Kalau
mau nonton filmnya, filmnya sebenarnya beberapa kali dibuat namun yang paling
authentic menurut admin adalah Escape
From Alcatraz tahun 1979. Salah satu film Old but Gold yang pernah admin tonton.
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Kasus Alcatraz, Pelarian Narapidana Paling Legendaris sepanjang Sejarah"
Post a Comment