RIDDLE INDONESIA #83
“WORLD WAR.”
.
Aku adalah seorang tentara. Aku membela bendera
negaraku dalam perang melawan negara tetangga. Meskipun begitu, aku sangat
tidak suka dengan perang ini. Keluargaku dibantai dan aku juga terpaksa harus
membantai keluarga musuh demi melaksanakan apa yang diperintahkan atasanku.
Hal itu terus berjalan karena memang aku adalah
tentara dan sudah sepantasnya tentara mematuhi setiap perintah atasannya.
Hingga suatu ketika, aku merasa muak dan kesal.
Kekuatan tentara musuh sudah tidak bisa dibendung. Maju melawan sama saja bunuh
diri. Namun komandanku sangat keras kepala untuk maju sampai titik darah
penghabisan. Bahkan dia sudah mempersiapkan sisa-sisa tank dan prajurit
terakhirnya untuk maju dan menempati posisi komando yang lebih strategis.
Itulah kenapa aku memutuskan untuk berhenti jadi
tentara dan berniat pulang.
Di markas, tepatnya di tenda komandan, aku
membanting helmku sendiri dan bilang bahwa aku sudah tidak mau jadi tentara dan
aku ingin pulang kerumah. Aku tidak peduli apabila aku akan dicap sebagai
pengecut. Yang aku tau hanyalah aku ingin bertemu dengan Istriku.
Awalnya, aku kira komandan akan memarahiku dan
memberiku hukuman mati, namun ternyata tidak. Dia malah mengizinkanku untuk
pulang dan bertemu istriku. Namun dengan melaksanakan satu misi terakhir.
Misinya adalah membawa sekitar 200 pengungsi
untuk keluar dari medan perang. Rute yang ditunjuknya jelas, hutan dan
menyusuri sungai, kemudian ke arah padang rumput luas di sebelah bunker
pertahanan musuh.
Aku awalnya menolak ide itu saat dia bilang bahwa
kami harus melewati bunker musuh. Namun dia meyakinkan bahwa bunker itu sudah
tidak ditempati dan pernyataannya memang dikonfirmasi kebenarannya oleh satuan
intelejen kami.
Karena pada akhirnya aku percaya padanya, aku pun
langsung keluar dari medan perang melewati rute yang dia sebutkan bersama 200
pengungsi.
.
Ham-sama
Kau Bisa
Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Keluarganya kan sudah dibantai
ReplyDeleteBerarti kalau mau menyusul istrinya
Harus ikut mati
Maaf itu sepertinya saya kurang tepat dalam menjelaskan. Jadi yang dimaksud keluarganya dibantai itu, orang tuanya.. istrinya masih hidup..
DeleteKan tidak disebut secara spesifik keluarga yang mana. Dan kalau hanya menyebut "keluarga" artinya seluruh saudara, orang tua, pasangan, anak, dll. Dan menurut saya ini jawaban paling masuk akal.
Deletewell sepertinya dia akan dimasukkan ke dalam tempat eksekusi karena dianggap membelot. saya ga tau nih di kubu mana si narrator tapi kayanya dia dibawah kepemimpinan diktator.
ReplyDeleteatau mungkin komandan memutuskan untuk menyerah. ia berbohong pada aku bahwa bunker musuh sdh tdk ditempati. aku bersama 200 pengungsi menyerahkan diri jadi sandera musuh
Deletehmmmm. biasanya kalo ada padang/tanah lapang disekitaran bunker, padang tsb kemungkinan besar dipasangi ranjau darat
ReplyDeleteYes...
DeleteBetul, si Aku dan para sandera digunakan sebagai umpan hidup, untuk diledakkan bersama ranjau darat musuh. Agar tentara si Aku bisa lewat dan menguasai bunker musuh
ReplyDeleteYeps. benar. Dalam skenario diatas. Bunker memang dijelaskan sudah kosong. namun karena tentara ragu untuk langsung merebutnya, maka harus ada "pasukan bunuh diri" yang memastikan akan keberadaan ranjau darat.
Deletesi "Aku" dan 200 pengungsi, akan dikirim melewati ladang ranjau.
Mustahil ditinggalkan tanpa ada oleh-oleh, dan yah pasti ada oleh-oleh disana
ReplyDelete