RIDDLE INDONESIA #79
“PERAMPOKAN.”
Malam itu hujan dan Emily tengah mencoba untuk
berkonsentrasi belajar di kamarnya. Namun kegiatannya itu harus diinterupsi
oleh suara langkah sepatu dari luar kamarnya.
Saat Emily keluar kamar, tidak disangka tiba-tiba
ada yang mencengkram lehernya. Dia
Penyusup? perampok! Emily langsung menyimpulkan.
GHAK! Emily memegangi
kedua tangan si penyusup. Dia kesulitan bernafas. Emily juga tidak bisa
berteriak meminta tolong karena si penyusup menekan lehernya.
“Tunjukkan dimana semua uangnya!” ujar penyusup
itu kasar, tangannya masih mencengkram leher Emily
Emily mencoba menunjuk-nunjuk laci meja rias.
“Di..Disana! Tolong lepaskan aku!” seru Emily
berontak.
“JANGAN BOHONG!” teriak si penyusup semakin gelisah.
Emily dapat merasakan si penyusup itu semakin
kuat mencengkram lehernya. Dia benar-benar kalah tenaga dari si penyusup.
KRIIIINGG
KRIIING!
Disela nafasnya yang tersiksa itu, tiba-tiba telfon
berbunyi. Si penyusup nampak kaget dan kemudian menatap Emily emosi.
“Orang.. akan curiga kalau aku tidak menjawab
telpon.” kelah Emily. Berharap si penyusup melepaskannya.
Menimang sebentar, akhirnya sang penyusup
melepaskan cengrkramannya.
“Baiklah,
tapi jangan macam-macam!” ancam penyusup itu.
Detik berikutnya, Emily segera berjalan ke arah
telpon. Dia mengambil nafas dalam dan mencoba menenangkan dirinya. Lalu dia
angkat panggilan tersebut.
‘Hai Em!
Bagaimana revisinya?’ Tanya si penelepon.
“Hey Anna. Terima kasih sudah menelpon. Hei, kamu
ingat catatan Sains yang aku pinjamkan minggu lalu? Aku butuh catatan itu
segera. Aku akan sangat tertolong jika kamu bisa mengembalikannya besok, ini darurat
sekali...” ujar Emily,
Emily bahkan tidak menunggu Anna menjawab, dia
lanjut bicara sampai dia berhasil menyelesaikan kalimatnya.
“..Pokoknya tolong cepat temukan catatannya. Aku butuh
catatan itu sebagai bantuan menjawab beberapa perhitungan.”
TUUT TUUT
Emily pun langsung menutup telfonnya.
Setelahnya, si penyusup langsung menodong Emily
dengan pisau. Dia menggereng Emily untuk menunjukan dimana teman dia menyimpan
uang dan perhiasan.
Mencoba mengatur nafas, Emily pun berjalan pelan mendahului
sang perampok.
.
Saat si penyusup sudah mendapatkan apa yang dia
inginkan, dia tertawa bahagia. Namun belum sempat dia merayakan keberhasilan
merampoknya, dia dikagetkan oleh suara sirine polisi yang mendekat.
Hal berikutnya yang dia tau, dia sudah digiring
ke kantor polisi.
Source : Unknown
Kau Bisa
Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Ezbender mazbender atau siapalah itu mana woy,tumben kaga jawab
ReplyDeleteAnda sanking tololnya malah menghina orang yang cerdas, sana cuci otaknya pake pemutih !!!!
DeleteIni riddle udah pasaran bang, sejak jaman baheula. Yang sudah jago riddle pun lebih milih nggak jawab biar yang lain ikut mikir
DeleteBocil tak berotak lu, manusia haram, sana makan tai kambing
DeleteIrZender mksd nya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePolisi datang krn Emily sukses mengirim pesan darurat menggunakan tombol mute
ReplyDelete“Hey Anna. (Emily menekan tombol mute) Terima kasih sudah menelpon. Hei, kamu ingat catatan Sains yang aku pinjamkan minggu lalu? Aku butuh catatan itu segera. Aku akan sangat tertolong jika kamu bisa mengembalikannya besok, (Tombol mute di release/lepas) ini darurat sekali...”
“..Pokoknya tolong cepat (mute) temukan catatannya. (release)Aku butuh (mute) catatan itu sebagai (release)bantuan (mute) menjawab beberapa perhitungan.”
sehingga yang terdengar oleh Anna =
“Hey Anna. ini darurat sekali....Pokoknya tolong cepat, Aku butuh bantuan"