“Sorry I Killed
Your Dog.”
Aku kemarin memang sangat apes, pasalnya saat aku
pulang kerja aku tidak sengaja menabrak anjing milik tetanggaku sampai mati.
Ya, aku tinggal di komplek ini cukup lama sehingga aku tau kalau tetanggaku itu
sangat mencintai anjingnya.
Namun aku terkejut karena saat aku minta maaf dan
menjelaskan semuanya, nyatanya dia malah menerimanya dengan lapang dada.
“Tak apa. Selama kau baik-baik saja.” Ujarnya
padaku kemarin.
Meskipun begitu, dia tau kalau aku harus
bertanggung jawab, dia pun mengajakku untuk mengubur anjingnya hari ini.
Kami membuat lubang kuburan kecil di belakang
rumahnya dan membuatkannya sebuah batu nisan manis bertuliskan ‘Poco’ nama
anjingnya. Meskipun dia tegar, namun aku bisa mengetahui rasa sedih yang
terpatri di wajahnya.
“Sekali lagi maaf.” Ujarku meminta maaf lagi.
Dia menggeleng. Lalu menepuk pundakku.
“Hahaha.. Santai saja lah. Sesama tetangga harus
saling memaafkan.” Balasnya padaku.
Dia lalu mengajaku duduk di beranda di rumahnya
untuk mengobrol. Kami mengobrol santai dan dia membawakan dua buah gelas dan sebotol
bir, tak lupa dia juga membawa segmangkuk es berbentuk kotak. Dia menyodorkan satu gelas padaku dan gelas yang lain dia pegang.
Dia menuangkan bir ke dirinya sendiri dan
menuangkannya lagi kepadaku. Tak lupa dia memberinya es.
Aku diam sebentar. Aku menatap botol bir yang dia
bawa. Entah kenapa pikiranku langsung membayangkan yang aneh-aneh.
‘Jangan bilang
kalau bir itu ada racunnya?’ pikirku
Namun
nampaknya apa yang aku pikirkan tidak terbukti. Pasalnya tetanggaku itu dengan
santai langsung meminum habis minuman itu dan tidak terjadi apa apa padanya.
Dia
kemudian duduk di kursi dan tersenyum manis menatapku.
“Terima
kasih sudah membantuku menguburkannya hari ini.” Ujarnya padaku.
Aku
membalas senyumannya dan mengangguk.
Yah,
sepertinya aku hanya berburuk sangka. Tetanggaku ini memang orangnya
benar-benar lapang dada menerima kematian anjingnya.
Aku kemudian meminum bir dingin yang ada di gelasku sedikit,
yah, aku sepenuhnya baik-baik saja.
Aku kemudian meminum bir dingin yang ada di gelasku sedikit,
yah, aku sepenuhnya baik-baik saja.
Ham-sama
Kau Bisa
Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Racunnya ada di es nya. Karena tetangganya langsung minum, es nya belum mencair, jadi selamat. Sedangkan "aku" minum beberapa saat kemudian, es nya sudah mulai mencair
ReplyDeleteIni Riddle dari Buku tahun 80 an yang di-Improvisasi. Harusnya sih Racun itu ada di Es nya.
ReplyDeleteAtau mungkin creator ada jawaban lain karena ini Versinya (Improvisasi)
Dry ice
ReplyDeleteClassic racunnya ada di esnya
ReplyDeleteGw dah sering baca cerita gini
DeleteTapi aku mikirnya, tetangga nya itu saking cintanya sama anjingnya dia sampai ga bisa hidup tanpa anjing nya.
ReplyDeleteDi bir itu beneran ada racunnya, dia minum birnya karna tau udah ga punya siapa siapa lagi, dan dia juga mau si 'aku' buat mati, karena dia yang udah buat anjing tetangga nya mati.