Aku adalah seorang penulis. Novel yang barusaja
aku terbitkan beberapa bulan yang lalu meledak dan menjadi perbincangan karena
berhasil memegang titel best seller. Awalnya aku senang, karena karyaku bisa
dihargai dan aku mendapat uang karenanya.
Atas kesuskesan itu, Para pembaca dan pihak
penerbitan mendorongku untuk menulis novel lanjutannya. Berbeda dengan saat menulis
novel pertama yang best seller itu, kegiatan menulis novel lanjutannya ini
terhambat banyak hal. Pasalnya aku sangat tertekan dan sangat sulit
konsentrasi. Beberapa lembar awal sudah aku kerjakan, namun setelahnya, benar-benar
tidak bisa dilanjutkan.
Apapun yang kulakukan, aku tak mampu mendapatkan
ide.
Hal tersebut membuatku frustasi. Terlebih lagi
deadline yang menghantuiku membuatku susah tenang.
Akhirnya aku tahu sebabnya, kamarku ini amat
berisik! aku terkadang bisa mendengar teman-teman dan keluargaku ngobrol saat
mereka menginap. Suara mereka membuatku susah untuk fokus. Pada akhirnya, aku
memutuskan untuk mengusir mereka dan menyuruh mereka tak datang lagi.
Setelah masalah itu selesai, aku menyadari suara
kendaraan lalu lalang di luar juga mengangguku. Jadi aku memaku jendela kamarku
supaya tak bisa dibuka.
Suara air menetes di wastafel juga mengganguku, melepaskannya
dari dinding.
Suara kipas angin dan radio juga terlalu keras,
jadi aku menyingkirkan dan menghancurkannya. Bahkan, kini seluruh perabotan
yang ada di kamarku sudah kukeluarkan, menyisakan meja kursi dan mesin tik
saja.
Saat semua
suara sudah tidak terdengar. Aku pun bisa mulai menulis. Aku menyentuhkan
jariku ke mesin tik. Dan kalimat demi kalimat langsung datang padaku.
Hingga saat
aku kehabisan ide lagi, aku menghentikan kegiatanku.
Berpikir! Ayo
Berpikir! Apa adegan selanjutnya!
Ditengah
suasana hening berpikir itu, konsentrasiku buyar lagi karena aku mendengar
sesuatu. Tsk!
Sial! Jangan berisik! Teriakku
dalam hati.
Namun suara
itu malah semakin keras.
TSK! BERISIK!
Pada akhirnya
aku memutuskan untuk menghancurkan sumber suara. Setelahnya, suasana
benar-benar hening. Dan aku pun mendapatkan kedamaian yang aku inginkan.
Bisa
Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Bunuh diri
ReplyDeleteSuara Pikiran Dia sendiri
Hmmmm... No. Kurang tepat
Deletebunuh diri. suara itu detak jantungnya sendiri
ReplyDeleteKupingnya d copotin
ReplyDeletekan dia menghancurkan sumber suaranya
DeleteMesin ketiknya berisik
ReplyDeleteAntara dia hancurin mesin tik nya atau dia menghancurkan pendengaran nya
ReplyDeleteSuara mesin ketiknya lah.. stiap mencet kan bunyi
ReplyDeleteDia membunuh pikirannya sendiri karena terlalu berisik untuk membuat konsentrasinya tidak buyar, bunuh diri.
ReplyDeleteDia membunuh pikirannya sendiri karena terlalu berisik untuk membuat konsentrasinya tidak buyar, bunuh diri.
ReplyDeleteDia mungkin denger suara dari mulutnya sendiri jadi dia memotong lidahnya biar ga ada suara yang muncul lagi
ReplyDeleteAtau kemungkinan yang kedua, karena pas hari deadline dia gabisa dihubungi, jadi pihak penerbit mendatangi dia, karena hal itu mengganggu, langsung dibunuh sama dia
Si aku sebenarnya adalah orang gila
ReplyDeleteDia mengusir teman dan keluarganya sendiri dan sebenarnya tempat yang ia tinggali adalah rumah sakit jiwa.dan sumber suara yang ia hancurkan adalah telinga dia sendiri.dia sebenarnya tidak membuat novel.tapi dia sedang berkhayal karena dia memang gila
Mungkin sih
DeleteDia mati karena suara itu suara detak jantungnya
ReplyDeleteDia ngancurin mesin ketiknya sendiri. Lagian udah ada laptop kok malah pake mesin ketik. Kayak Alan Wake aja🤣🤣🤣
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteGendang telinganya dipecahin mungkin
ReplyDeleteAda hint gk
ReplyDeleteSuara jam mungkin?
ReplyDeletesuara jantungnya
ReplyDeletesuara nafasnya
DeleteIni sudah pasti bunuh diri, karena saat dia berpikir suara yang tersisa hanya suara detak jantung sama suara napasnya, bukan menghancurkan suara mesin tik-nya, soalnya gak ada dijelaskan kalo dia berpikir sambil mengetik
ReplyDeleteMenghancurkan sumber suara, suara itu ada di pikirannya, apa dia bunuh diri dgn menghancurkan isi kepalanya?
ReplyDeletepernah keknya baca ini dri page luar.. dia ngancurin pendengarannya sendiri sih
ReplyDeletedia memotong telinganya agak tidak bisa mendengar suara bising yang mengganggu saat dia berpikir
ReplyDelete