“Panggilan Darurat”
Hari itu aku
shift siang menggantikan beberapa paramedis yang ada urusan. Memang sih,
keadaan rumah sakit sepi karena semua kebutuhan pasien sudah sepenuhnya
terpenuhi untuk hari ini.
Hampir saja
aku mau bersantai jika seandainya pusat paramedis tidak mendapat informasi panggilan
darurat. Panggilan darurat yang datang dari seorang ibu rumah tangga yang
bilang bahwa suaminya tak sadarkan diri di sofa ruang tamu mereka.
Tanpa
menunggu apapun lagi, aku pun menyanggupi panggilan itu dan segera bergegas ke
tempat kejadian perkara.
Ketika aku
sampai ke rumah itu, aku disambut oleh seorang
wanita berumur sekitar 20 tahun yang membukakan pintu. Ia tampak cantik dengan
memakai make up lengkap dan gaun panjang beserta hiasan-hiasan. Aku
mengasumsikan bahwa dia dan suaminya pasti hendak pergi ke suatu tempat namun
harus tertunda karena suaminya yang tak sadarkan diri.
“Syukurlah
anda cepat datang. Suami saya tergeletak di sofa. Ia tidak bernafas!” Teriak
wanita itu panik.
Tanpa
menunggu, aku langsung menghampiri suaminya yang terbujur di sofa
“Anda sudah
melakukan tindakan CPR?” tanyaku kepada sang wanita.
“Tentu saja!
Tapi dia masih tidak bernafas!” Sang wanita masih panik.
Sembari
mengeluarkan peralatanku, aku mencoba memeriksa denyut nadinya.
Sial! Nadinya benar-benar berhenti.
“B-Bagaimana
keadaannya?” tanya wanita itu dengan nada gugup.
Aku diam
sebentar. Aku menatap wajah sang suami dengan pasrah. Seketika itu, aku
menyadaris sesuatu.
Aku langsung
menoleh dengan wajah marah.
“Jelas sekali
anda berusaha membunuhnya!” Teriakku kepada wanita itu.
Kau Bisa Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar
Source : Mengaku Backpacker
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Kalau jawaban diatas benar, tidak ada keterangan dalam cerita diatas bagaimana kondisi bibir si korban, gmn tau ada atau tidak bekas lipstik dibibir korban
ReplyDeletekan ada keterangan make up lengkap , which is itu include lipstik
DeleteLagi pula bisa saja di wanita menggunakan lipstik yg transfer proof, jd walaupun memberi napas buatan, lipstiknya tidak menempel dibibir suaminya/korban
ReplyDeletewaterproof✔️
Deletekalau untuk lipstik namanya transfer proof ya
Deletekalo aku bakal mikir kaya gini:
ReplyDeletesofa itu empuk. CPR gk mungkin dilakukan di atas sofa karena kalo sulit menekan dada seseorang dengan alas yg terlalu empuk (badan korban bakalan mantul mantul (?) dan tekanan ke dada bakalan kurang). Makanya, kalo si istri benar2 mau melakukan CPR ke si suami, setidaknya badan si suami bakalan di taruh di lantai dan tidak di sofa.
atau hal ke 2:
lihat aja istrinya. "Ia tampak cantik dengan make up lengkap dengan gaun panjang beserta hiasan-hiasan." Hal yg ganjil adalah: 1. Si istri terlalu rapih buat orang yang sudah melakukan CPR. 2. 'Ia tampak cantik dengan make up' menunjukan kalo ia belum melakukan aktivitas berat (seperti CPR) sehingga make up nya dan riasan lainnya tidak rusak.
mungkin si medis liat bekas cekikan atau sebagainya? mungkin
Deletekan mengecek nadi biasanya di leher
DeleteHarusnya istri ny jawab,
ReplyDeleteYa gk tau, kok tanya saya. Saya mana ngerti CPR.. 😀
bilang kg ngerti ajj lebih aman