[No Spoiler]
September 2019, mungkin ditandai dengan datangnya film yang
IT Chapter two, alias kelanjutan dari film IT pertama yang di reboot dari versi
originalnya 2 tahun lalu.
Namun saya pribadi, alih-alih nungguin film sekuel dari IT.
Saya malah lebih tertarik dengan film Midsommar
arahan sutradara Ari Aster. Kenapa saya tertarik dengan film ini? Saya pribadi,
memang langsung jatuh tjinta dengan
sutradara yang satu ini setelah nonton film horornya yang berjudul “Hereditary”
Bukan apa-apa, soalnya saya merasakan sensasi berbeda saat
melihat trailer-trailer dari film Horor arahan doi. Jika tidak percaya, anda bisa merasakan sendiri sensasi
trailer-trailernya dengan mengetik THE WITCH, HEREDITAY bahkan MIDSOMMAR di
Youtube.
Oke, pertama kita membahas Trailer. Kelebihan dari film-film
arahan Ari Aster adalah, Trailernya yang gak banyak ngasih spoiler. Tapi tetap
memberikan kesan penasaran kepada para penonton.
Contohnya adalah Midsommar. Premis yang kita dapat dari
trailernya hanyalah “ Oh iya. Ada beberapa
orang yang liburan ke Swedia, Terus mereka berada di sebuah perkampungan yang
aman dan tentram, dimana sebagian kejadian berlangsung siang hari” Tentu
saja kalau orang awam yang gak ngerti pasti akan menganggap film ini adalah
film bergenre slice of life dilihat
dari sekilas saja. Padahal, sangat jelas di sinopsisnya bahwa film ini bergenre
Horror.
Nah saya pribadi, langsung tuh penasaran. Gimana coba
bentukan Horror yang trailernya cuman munculin siang hari? (Dan setelah nonton,
saya dapat mengkonfirmasi bahwa memang sebagian besar latar waktunya adalah
siang hari)
Jawabannya adalah, It’s
Just Masterpiece. Saya berani bilang bahwa otak saya kembali bernostalgia
setelah menonton film ini. Film ber-ide segar dan belum pernah saya lihat tema
serupa sebelumnya. Yap, tidak ada jumpscare yang monoton, suasana benar-benar ‘rasa
baru’ dari Horror, bahkan unsur mindf*ck
nya sangat terasa seiring berjalannya cerita.
Saya pribadi sih, sangat mengapresiasi Horror dengan tema
baru. Apalagi yang mempermainkan pembaca dengan psikologis yang bikin depresi
berhari-hari. Bikin mindblown aja
gitu. Di otak itu kayak geter-geter listrik powerbank. Seperti perasaan saya
saat pertama kali nonton film Coherence. Kayak Jduar! Aja gitu.
Memang sih, bagi orang yang belum tau garapan sutradara Ari
Aster, pasti tidak akan melirik barang sekali kepada poster film ini jika
mampir ke bioskop. Pasalnya posternya kayak gini :
Yap, terlalu imut untuk film Horror. Namun setelah saya
menontonnya, saya dapat mengkonfirmasi. Bahwa film ini adalah film ber genre Horror yang sangat
bagus.
Perlu digaris bawahi juga bahwa film ini aman bagi
orang-orang yang memiliki jantung lemah karena memang tidak ada jumpscare yang
bikin kaget. Namun di beberapa adegan, siap-siap aja otaknya mbledos karena
beberapa scene yang memang bikin pengen
teriak what the fack!
Namun, diatas semua itu film ini benar-benar layak untuk
ditonton. Bahkan sangat direkomendasikan. Kalau mau lihat sinopsisnya, bisa dibaca disini
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
0 Response to "Film Midsommar (2019), Horror mencekam di siang hari"
Post a Comment